KIMKARYAMAKMUR.COM, Prenduan - Habib Abdul Qadir Bin Zaid Ba'abud penceramah kondang dari Probolinggo pada kegiatan "Mursambung Bershalawat" memberi pesan kepada warga yang hadir agar mudah memaafkan orang lain sekalipun orang itu selalu menyakiti hati kita.
"Seorang kesatria bukanlah orang yang mengantarkan musuhnya ke neraka, tapi dia yang mengantarkan musuhnya ke surga. Ia mudah memaafkan kesalahan orang lain sekalipun hatinya sakit," ujarnya pada hari Senin malam (22/11/2021) di gelaran Maulid Nabi Muhammad di masjid Al-I'timar Prenduan.
Habib yang selalu padat penggemar ini mengatakan boleh kamu berjauhan rumah dengan orang lain, tapi hubungan hati harus tetap baik dengan orang lain.
Kalau kesal dengan orang lain jangan sampai memendam dendam dan terulang tiga kali. Lakukan silaturrahim selalu, karena silaturrahim adalah jalan terbaik bagi banyak orang. Silaturrahim juga dilakukan dengan menyenangkan orang yang dikunjungi, semisal memberi uang.
"Silaturrahim yang paling baik memakai uang, kalau tidak punya uang maka sambung silaturrahim itu walaupun harus ditempuh dengan berjalan kaki," tambahnya.
Habib yang memberikan sorban dan jubahnya pada sesi tanya jawab diujung ceramah ini juga menjelaskan tentang 'Ummahatul fadhail' atau ibunya kebaikan yang disebutnya terdiri dari tiga perkara.
Pertama, meninggalkan perdebatan dan berusaha untuk selalu membersihkan hati.
"Tak perlu kita selalu ingin menang dalam perdebatan, merasa benar di depan orang lain apalagi di depan guru-guru dan orang tua kita. Yang penting kita benar di depan Allah SWT," tambahnya.
Kedua, menahan amarah, dan yang ketiga, berbuat baik kepada orang yang mendzalimi.
"Kalau kita selalu rela hati dan tidak membalas sakit yang dibuat orang lain, maka Allah yang akan turun tangan sendiri membalasnya," ujarnya.
Perbuatan zalim itu akibatnya tak hanya ditanggung di akhirat tapi akan dibalas Allah di dunia. Ada tiga dosa dimana seorang hamba tidak akan mati sebelum dibalas di dunia.
Pertama orang yang suka menzalimi orang lain sekalipun orang itu orang kafir. Kedua, orang yang suka memutus silaturrahim.
"Orang yang suka memutus silaturrahim tak akan mati kecuali ia melihat kejelekannya," jelasnya.
Sebaliknya bagi mereka yang selalu menyambung silaturrahmi, maka akan disambung juga rezeki dan kebaikannya.
Ketiga, orang yang suka sumpah palsu.
"Seorang yang suka bersumpah palsu ia tak akan mati kecuali ia melihat kejelekan dari sumpah palsunya," ujarnya lagi.
Beliau menekankan agar kita selalu berhati lembut dan suka memaafkan orang lain.
"Nabi Yusuf diangkat derajatnya setelah menerima rangkaian peristiwa penzaliman, karena nabi Yusuf mudah memaafkan orang yang mendzalimi." Pungkasnya. (Zbr/Hb).
"Seorang kesatria bukanlah orang yang mengantarkan musuhnya ke neraka, tapi dia yang mengantarkan musuhnya ke surga. Ia mudah memaafkan kesalahan orang lain sekalipun hatinya sakit," ujarnya pada hari Senin malam (22/11/2021) di gelaran Maulid Nabi Muhammad di masjid Al-I'timar Prenduan.
Habib yang selalu padat penggemar ini mengatakan boleh kamu berjauhan rumah dengan orang lain, tapi hubungan hati harus tetap baik dengan orang lain.
Kalau kesal dengan orang lain jangan sampai memendam dendam dan terulang tiga kali. Lakukan silaturrahim selalu, karena silaturrahim adalah jalan terbaik bagi banyak orang. Silaturrahim juga dilakukan dengan menyenangkan orang yang dikunjungi, semisal memberi uang.
"Silaturrahim yang paling baik memakai uang, kalau tidak punya uang maka sambung silaturrahim itu walaupun harus ditempuh dengan berjalan kaki," tambahnya.
Habib yang memberikan sorban dan jubahnya pada sesi tanya jawab diujung ceramah ini juga menjelaskan tentang 'Ummahatul fadhail' atau ibunya kebaikan yang disebutnya terdiri dari tiga perkara.
Pertama, meninggalkan perdebatan dan berusaha untuk selalu membersihkan hati.
"Tak perlu kita selalu ingin menang dalam perdebatan, merasa benar di depan orang lain apalagi di depan guru-guru dan orang tua kita. Yang penting kita benar di depan Allah SWT," tambahnya.
Kedua, menahan amarah, dan yang ketiga, berbuat baik kepada orang yang mendzalimi.
"Kalau kita selalu rela hati dan tidak membalas sakit yang dibuat orang lain, maka Allah yang akan turun tangan sendiri membalasnya," ujarnya.
Perbuatan zalim itu akibatnya tak hanya ditanggung di akhirat tapi akan dibalas Allah di dunia. Ada tiga dosa dimana seorang hamba tidak akan mati sebelum dibalas di dunia.
Pertama orang yang suka menzalimi orang lain sekalipun orang itu orang kafir. Kedua, orang yang suka memutus silaturrahim.
"Orang yang suka memutus silaturrahim tak akan mati kecuali ia melihat kejelekannya," jelasnya.
Sebaliknya bagi mereka yang selalu menyambung silaturrahmi, maka akan disambung juga rezeki dan kebaikannya.
Ketiga, orang yang suka sumpah palsu.
"Seorang yang suka bersumpah palsu ia tak akan mati kecuali ia melihat kejelekan dari sumpah palsunya," ujarnya lagi.
Beliau menekankan agar kita selalu berhati lembut dan suka memaafkan orang lain.
"Nabi Yusuf diangkat derajatnya setelah menerima rangkaian peristiwa penzaliman, karena nabi Yusuf mudah memaafkan orang yang mendzalimi." Pungkasnya. (Zbr/Hb).