KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan - Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Sumenep hari ini Rabu (09/02/2022) mendatangi empat SDN (Sekolah Dasar Negeri) di Pragaan. Tujuannya untuk melakukan survei kelayakan guna mendapatkan Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS).
Empat SDN dimaksud adalah SDN Karduluk II dan SDN Karduluk IV, juga SDN Pragaan Laok III dan SDN Pragaan Laok IV. Kegiatan Kunjungan ditemani oleh Ketua TP-PKK Kecamatan Pragaan ibu Gita Sri Wahyuni, juga didampingi Ketua TP-PKK Desa Karduluk dan Pragaan Laok dan unsur lainnya.
Ibu Gita Sri Wahyuni mengatakan bahwa kegiatan ini masih survei kelayakan, agar program peningkatan gizi ini tepat sasaran dan berorientasi pada penurunan kasus stunting di Pragaan.
"Tujuan Pemberian Makanan Tambahan yang bergizi seimbang adalah untuk memberikan makanan sehat dengan nutrisi khusus untuk mengembalikan fisik dan mental sesuai standar kesehatan berdasarkan usia," ujarnya.
Upaya penurunan stunting itu, menurutnya, bukan hanya kewajiban Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan, tapi Pemerintah Desa dan bahkan keluarga-keluarga wajib turut andil menekan masalah gizi kronis akibat kurang asupan gizi dalam jangka panjang. Jika ini dibiarkan maka dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak.
Beliau sebut berbagai penelitian di Indonesia, angka prevalensi (kasus yang sudah ada) stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Jawa Timur menjadi salah satu penyumbang angka stunting yang cukup besar, dan salah satunya adalah Kabupaten Sumenep, dengan angka prevalensi stunting sebesar 32,3%. Ini, menurutnya harus diatasi bersama pemerintah dan masyarakat.
Pemberian makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMTAS) hanya sebagai pemicu agar stunting drastis turun. Selanjutnya tentu yang paling penting adalah terbangunnya kesadaran keluarga untuk memahami kekuatan pangan lokal sebagai sumber energi atasi stunting.
"Sumenep dan Pragaan memiliki kearifan produk pangan lokal yang bisa diolah menjadi makanan pengganti beras. Dan itu banyak di sekitar kita. Ayo atasi stunting dari kekuatan pangan lokal kita." Ajaknya. (Zbr/Hb).
Empat SDN dimaksud adalah SDN Karduluk II dan SDN Karduluk IV, juga SDN Pragaan Laok III dan SDN Pragaan Laok IV. Kegiatan Kunjungan ditemani oleh Ketua TP-PKK Kecamatan Pragaan ibu Gita Sri Wahyuni, juga didampingi Ketua TP-PKK Desa Karduluk dan Pragaan Laok dan unsur lainnya.
Ibu Gita Sri Wahyuni mengatakan bahwa kegiatan ini masih survei kelayakan, agar program peningkatan gizi ini tepat sasaran dan berorientasi pada penurunan kasus stunting di Pragaan.
"Tujuan Pemberian Makanan Tambahan yang bergizi seimbang adalah untuk memberikan makanan sehat dengan nutrisi khusus untuk mengembalikan fisik dan mental sesuai standar kesehatan berdasarkan usia," ujarnya.
Upaya penurunan stunting itu, menurutnya, bukan hanya kewajiban Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan, tapi Pemerintah Desa dan bahkan keluarga-keluarga wajib turut andil menekan masalah gizi kronis akibat kurang asupan gizi dalam jangka panjang. Jika ini dibiarkan maka dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak.
Beliau sebut berbagai penelitian di Indonesia, angka prevalensi (kasus yang sudah ada) stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Jawa Timur menjadi salah satu penyumbang angka stunting yang cukup besar, dan salah satunya adalah Kabupaten Sumenep, dengan angka prevalensi stunting sebesar 32,3%. Ini, menurutnya harus diatasi bersama pemerintah dan masyarakat.
Pemberian makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMTAS) hanya sebagai pemicu agar stunting drastis turun. Selanjutnya tentu yang paling penting adalah terbangunnya kesadaran keluarga untuk memahami kekuatan pangan lokal sebagai sumber energi atasi stunting.
"Sumenep dan Pragaan memiliki kearifan produk pangan lokal yang bisa diolah menjadi makanan pengganti beras. Dan itu banyak di sekitar kita. Ayo atasi stunting dari kekuatan pangan lokal kita." Ajaknya. (Zbr/Hb).