"Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Hj. Dewi Khalifah, SH, MH, M.Pd.I, pada Agustus 2021 yang lalu telah menyediakan Call Center 112 guna melayani masyarakat untuk menyampaikan pengaduan manakala ada kejadian atau peristiwa di lingkungannya," pengantar Chairul Anwar.
Gebrakan Bapak Bupati tersebut disebutnya sebagai wujud model kepemimpinan Bupati Sumenep yang transparan, inovatif, dan responsif dalam melayani masyarakat.
Layanan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk waktu cepat bisa menghubungi call center 112 apabila misalnya ada kebakaran, pohon atau tiang telpon listrik yang roboh, kecelakaan lalu lintas, kriminalitas, ODGJ (orang dengan gangguan kejiwaan), keamanan dan ketertiban masyarakat dan lain lain.
"Jika ada kedaruratan semisal bencana alam, gangguan binatang buas yang meresahkan masyarakat sekitar, bencana banjir atau angin puting beliung segera call ke 112 untuk mendapat respon cepat," jelasnya.
Beliau meminta agar yang disampaikan ke call center benar-benar hal hal yang darurat dan tidak nge-prank. Kalau nge-prank ada sangsinya.
Layanan ini gratis, yang nelpon tak kena pulsa. Gratis dalam 24 jam nonstop. Sekalipun tak punya pulsa bisa tersambung.
Beliau meminta bantuan pihak kecamatan untuk mengnformasikan kepada warga masyarakat sekitar dan kepada pelaku desa agar menggunakan layanan ini untuk mempercepat layanan kepada warga.
"Harap disampaikan kepada pelaku desa, warga dan tetangga agar informasi ini merata," sambungnya.
Beliau juga meminta warga untuk bijak menggunakan layanan ini agar tidak melakukan penyalahgunaan yang bisa berakibat secara hukum.
"Bayangkan kalau nelpon call center 112 ada kebakaran, semua potensi dikerahkan ke lokasi ternyata tidak ada apa apa, kan kasihan petugasnya," katanya.
Layanan darurat call center 112 ini agar diperioritaskan untuk yang darurat terutama kebakaran yang perlu penanganan khusus.
Peserta sosialisasi mengharapkan agar ada mobil Damkar (pemadam kebakaran) di masing masing kecamatan agar memudahkan untuk melakukan tindakan cepat darurat.
"Sumenep ke Prenduan itu jauh, kalau kebakaran, di gang sempit, bisa banyak korban materinya kalau mobil Damkar tak disediakan di kecamatan," ujar H Masduki salah satu peserta.
Sementara Kominfo Sumenep menyampaikan bahwa untuk kedaruratan mobil ambulan yang ada di Puskesmas sudah dilengkapi GPS (Global Positioning System) sistem navigasi berbasis satelit untuk dimonetor kecepatan pergerakan merespon layanan masyarakat.
Chairul bersyukur bahwa sistem Call Center 112 Sumenep terbilang sebagai smart city layanan kedaruratan terbaik di Jawa Timur, karena teknologinya yang canggih dan kemanfaatan kepada masyarakat. (Zbr/Hb).