Bapak Rasyidi menyebut itu hanya ingin meramaikan moment karnaval HUT RI karena unsur pimpinan Forpimka juga mengendarai kuda pilihan.
"Hanya ingin meramaikan saja. Biar tak capek lagi," ujarnya santai penuh senyum.
Sembari menunggang kuda, dia mengenakan pakaian ala kerajaan bersama istri. Seolah petinggi kerajaan di zaman dulu, sebuah payung penuh ornamen kemerdekaan memayunginya sepanjang perjalanan.
"Iya kan panas, ada payung jadi adem kan. Naik kuda seraya pakai payung kapan lagi kalau tidak di momen karnaval, he he," jawabnya santai seolah ingin membawa suasana karnaval bukan sesuatu yang menegangkan, namun inspiratif dan penuh hiburan.
Sebagai Kepala KUA yang baru menjabat di Pragaan dirinya ingin menggairahkan semangat anak buahnya melalui momen karnaval.
"Terlihat hanya soal karnaval, sesungguhnya ini upaya konsolidatif membangun keakraban kerja dengan anak buah. Didalam karnaval ada makna perjuangan, ada kreatifitas, keunikan dan perjuangan tiada akhir untuk kemajuan Pragaan dan Indonesia." Tuturnya penuh canda kepada KIM Karya Makmur, Ahad (27/08/2023). (Zbr/Hb).
